Kita semua memiliki mimpi. Tetapi untuk membuat mimpi menjadi nyata, dibutuhkan banyak tekad, dedikasi, disiplin diri, dan usaha – Jesse Owens

Apa kabar semua? Melanjutkan post saya yang sebelumnya, disini saya akan memberitahu tips untuk menjadi seorang Game Developer.

Karena Game Developer merupakan pekerjaan seorang Software Engineer, dan perusahaan mencari orang yang bergelar sarjana komputer, tentu kita harus lulus kuliah terlebih dahulu dah ahli dalam programming. Disini saya tidak akan spesifik kepada kalian untuk menjadi Software Engineer yang ahli dalam satu bahasa, melainkan saya akan berbagi resep untuk sukses dalam programming dari artikel Peter Norvig yang berjudul “Belajar Programming Sendiri Dalam Sepuluh Tahun”

Berikut resep yang dibuat Peter Norvig:

  • Tertarik kepada programming, dan melakukannya karena itu mengasyikan. Pastikan bahwa itu akan tetap mengasyikan sehingga anda akan mau melakukannya untuk 10 tahun
  • Bicara kepada programmer-programmer lain; baca program-program lain. Hal ini lebih penting daripada sebuah buku atau kursus
  • Membuat program. Cara terbaik untuk belajar adalah learning by doing. Dalam bahasa teknis, “level kemampuan maksimal untuk individual dalam sebuah bidang tidak didapatkan secara otomatis hasil dari jumlah pengalaman, tapi level kemampuan bisa ditambahkan bahkan oleh individual yang berpengalaman sebagai hasil dari latihan dengan penuh perhatian untuk melakukan lebih.”
  • Bila anda mau, gunakan empat tahun di kuliah (atau lebih di S2). Hal ini akan memberi anda akses untuk pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan sebuah gelar, dan hal ini juga akan memberi anda pengertian mendalam tentang bidang ini, tapi bila anda tidak menyukai sekolah, anda bisa (dengan cukup dedikasi) mendapatkan pengalaman yang mirip di pekerjaan
  • Mengerjakan project bersama programmer-programmer lain. Jadilah programmer terbaik di dalam beberapa project; dan jadilah yg terburuk di project lainnya. Saat anda menjadi yang terbaik, anda mempunyai kesempatan mencoba kemampuan anda memimpin sebuah project, dan menginspirasi orang lain dengan visi anda. Saat anda menjadi yang terburuk, anda belajar apa yang dilakukan oleh para ahli, dan anda belajar apa yang mereka tidak suka lakukan
  • Mengerjakan project yg telah dikerjakan programmer-programmer lain
  • Pelajari paling sedikit setengah lusin bahasa pemrogramman. Pelajari satu bahasa yang mendukung abstraksi class (seperti Java atau C++), satu yang mendukung abstraksi fungsi (seperti Lisp atau ML), satu yang mendukung abstraksi syntaks (seperti Lisp), satu yang mendukung spesifikasi deklaratif (seperti template Prolog atau C++), satu yang mendukung coroutines (seperti Icon atau Scheme), dan satu yang mendukung parallelisme (seperti Sisal)
  • Ingat bahwa terdapat kata “komputer” dalam “ilmu komputer”. Ketahuilah berapa lama dibutuhkan komputer anda untuk mengeksekusi sebuah instruksi, mengambil sebuah kata dari memori, membaca beberapa kata dari disk, dan mencari lokasi baru pada disk
  • Terlibatlah dalam usaha standarisasi sebuah bahasa
  • Miliki sebuah perasaan untuk lepas dari usaha standarisasi bahasa secepat mungkin

Begitulah resep Peter Norvig. Saya sangat setuju dengan Peter Norvig bahwa sebuah buku tidak akan langsung membuat kalian mahir, melainkan usaha dan pengalaman yang akan membuat kalian mahir dalam hal tersebut. Semoga resep Peter Norvig dan artikel ini membantu kalian menjadi programmer yang baik.